RISINGTIDEPROJECT – Belacan, bumbu dasar yang menjadi identitas kuliner di beberapa negara Asia Tenggara, khususnya Malaysia, Indonesia, dan Brunei, adalah sebuah produk fermentasi yang tidak hanya kaya akan aroma tetapi juga sarat dengan sejarah dan tradisi. Artikel ini akan mengajak Anda untuk mendalami dunia belacan, mulai dari proses pembuatannya hingga keberagaman penggunaannya dalam seni kuliner.

Proses Pembuatan Belacan:
Belacan dibuat dari udang kecil atau krill yang difermentasikan. Langkah pertama dalam pembuatan belacan adalah penyortiran dan pencucian udang, diikuti oleh proses fermentasi. Udang yang sudah bersih akan dicampur dengan garam dan dibiarkan fermentasi selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada resep dan tradisi lokal. Setelah proses fermentasi selesai, campuran tersebut akan dikeringkan di bawah sinar matahari dan dihaluskan menjadi pasta atau dijadikan blok yang padat.

Nilai Gizi dan Manfaat Belacan:
Meskipun dikenal dengan baunya yang kuat, belacan menyimpan nilai gizi yang tinggi. Belacan kaya akan protein dan asam amino esensial, yang penting bagi pembentukan otot dan perbaikan sel tubuh. Selain itu, belacan juga mengandung mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi. Asam lemak omega-3 yang terkandung di dalamnya juga baik untuk kesehatan jantung.

Penggunaan Belacan dalam Masakan:
Belacan merupakan bumbu yang serbaguna. Di Malaysia, belacan adalah komponen utama dalam sambal, memberikan kedalaman rasa yang kaya. Di Indonesia, belacan atau terasi digunakan dalam berbagai resep tradisional seperti sambal terasi, sayur asem, dan nasi goreng. Belacan juga digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan laksa dan peranakan dishes lainnya, yang merupakan perpaduan antara pengaruh kuliner Cina dan Melayu.

Pengaruh Budaya dan Warisan:
Belacan tidak hanya sekedar bumbu, tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya. Metode pembuatan belacan yang turun-temurun menjadi cerminan dari kearifan lokal dan keberlanjutan praktek kuliner. Di beberapa komunitas, pembuatan dan penggunaan belacan juga dikaitkan dengan upacara adat dan identitas komunal.

Kesimpulan:
Belacan, dengan aromanya yang khas dan rasa yang mendalam, terus menjadi bumbu yang tidak tergantikan dalam banyak masakan Asia Tenggara. Dari segi gizi, belacan menawarkan manfaat yang signifikan, sementara secara budaya, belacan mengingatkan kita pada pentingnya melestarikan tradisi kuliner. Baik sebagai bumbu di dapur rumah atau sebagai subjek studi gastronomi, belacan akan terus memikat hati dan lidah para penikmat makanan di seluruh dunia.