risingtideproject.org – Tape singkong adalah salah satu camilan tradisional yang terbuat dari singkong yang difermentasi. Rasanya yang manis, sedikit asam, dan teksturnya yang lembut menjadikan tape singkong pilihan yang menyenangkan untuk dinikmati. Pembuatan tape singkong tidak hanya melibatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan, tetapi juga teknik fermentasi yang sangat menentukan hasil akhirnya. Berikut adalah langkah-langkah dan teknik pembuatan tape singkong yang dapat Anda coba di rumah.
1. Pemilihan Singkong yang Tepat
- Singkong Muda dan Segar: Pilih singkong yang segar dan muda. Singkong yang sudah tua atau keras cenderung sulit untuk difermentasi dengan baik, sehingga tekstur tape menjadi keras dan tidak enak. Singkong muda yang masih segar memberikan hasil tape yang lembut dan mudah difermentasi.
- Warna Singkong: Pilih singkong dengan warna putih cerah dan tidak berwarna kuning atau coklat, yang menunjukkan bahwa singkong sudah mulai rusak.
2. Perebusan Singkong
- Rebus Hingga Empuk: Singkong harus direbus dalam air mendidih hingga empuk. Waktu perebusan biasanya sekitar 30 hingga 45 menit, tergantung dari ukuran singkong yang dipotong. Gunakan garpu untuk memeriksa kematangan; jika garpu mudah menembus singkong, berarti sudah matang.
- Jangan Terlalu Lama: Setelah matang, angkat singkong dan tiriskan. Jangan biarkan singkong terlalu lama terendam air agar tidak kehilangan teksturnya.
3. Penghancuran Singkong
- Hancurkan Singkong dengan Lembut: Setelah singkong dingin, hancurkan atau tumbuk singkong dengan menggunakan garpu atau tangan. Pastikan singkong tidak dihancurkan terlalu halus. Cukup hancurkan sehingga tekstur singkong masih terlihat kasar dan mudah menyerap ragi.
- Penghancuran Sebagian: Teknik penghancuran yang baik adalah dengan sedikit meremas singkong menjadi potongan-potongan kecil agar ragi dapat meresap dengan lebih merata.
4. Penambahan Ragi Tape
- Ragi yang Tepat: Gunakan ragi tape yang segar dan sesuai dengan takaran yang disarankan. Ragi tape adalah mikroorganisme yang membantu proses fermentasi, mengubah gula menjadi asam dan alkohol, memberi rasa khas pada tape singkong.
- Cara Menambahkan Ragi: Taburkan ragi ke atas singkong yang telah dihancurkan dan aduk merata. Pastikan ragi tercampur sempurna dengan singkong agar proses fermentasi berjalan optimal.
- Jangan Berlebihan: Perhatikan takaran ragi yang digunakan. Terlalu banyak ragi dapat membuat tape terlalu asam dan beralkohol.
5. Penambahan Gula Pasir
- Gula Sebagai Pemberi Rasa: Tambahkan gula pasir pada singkong yang sudah dihancurkan. Gula berfungsi sebagai sumber makanan bagi ragi, yang kemudian akan diubah menjadi asam dan alkohol. Sesuaikan jumlah gula dengan selera. Biasanya, 500 gram gula untuk 1 kg singkong sudah cukup untuk menghasilkan rasa manis yang pas.
- Aduk Merata: Pastikan gula tercampur rata dengan singkong agar proses fermentasi berjalan dengan baik.
6. Proses Fermentasi
- Fermentasi di Tempat Hangat: Setelah mencampurkan singkong dengan gula dan ragi, pindahkan ke dalam wadah atau bungkus dengan daun pisang. Tempatkan tape di ruangan dengan suhu sekitar 28-30°C. Suhu yang stabil akan membantu ragi bekerja dengan baik. Hindari menempatkan tape di tempat yang terlalu dingin atau terpapar sinar matahari langsung.
- Waktu Fermentasi: Proses fermentasi biasanya memakan waktu sekitar 2 hingga 3 hari. Cek tape setiap hari untuk melihat perkembangan fermentasi. Jika sudah mulai terasa asam dan memiliki aroma fermentasi, itu tanda fermentasi sudah berjalan dengan baik.
7. Mengecek dan Menikmati Tape
- Pengecekan: Setelah 2 hingga 3 hari, buka bungkus atau wadah tape dan cicipi. Tape yang sempurna akan memiliki rasa manis, sedikit asam, dan sedikit beralkohol. Jika rasanya terlalu asam atau alkoholnya terlalu kuat, berarti fermentasi sudah terlalu lama.
- Tekstur Tape: Tape yang baik memiliki tekstur yang lembut dan kenyal. Jika teksturnya keras, mungkin proses fermentasi kurang sempurna.
8. Penyajian Tape
- Langsung Dihidangkan: Tape singkong siap untuk dinikmati begitu saja. Anda juga bisa menambahkannya dengan kelapa parut untuk meningkatkan cita rasa. Tape juga cocok untuk dijadikan bahan dalam berbagai olahan, seperti kolak tape atau kue tape.
- Pengawetan: Jika ingin menyimpan tape untuk jangka waktu lebih lama, Anda bisa menyimpannya dalam wadah kedap udara di dalam kulkas. Tape yang disimpan di kulkas bisa bertahan selama beberapa hari.
9. Tips dan Trik Sukses Membuat Tape Singkong
- Kontrol Suhu Fermentasi: Pastikan suhu tempat fermentasi tidak terlalu panas atau dingin. Suhu ideal sekitar 28-30°C untuk proses fermentasi yang optimal.
- Gunakan Daun Pisang untuk Aroma Khas: Bungkus tape dengan daun pisang agar memberikan aroma khas dan menjaga kelembapan tape. Daun pisang juga memberikan sentuhan tradisional pada tape.
- Pengecekan Harian: Lakukan pengecekan fermentasi setiap 24 jam untuk memastikan tape tidak terlalu asam atau sudah cukup fermentasinya.
Kesimpulan:
Membuat tape singkong adalah proses yang membutuhkan ketelatenan dan perhatian terhadap detail. Dengan mengikuti langkah-langkah dan teknik yang tepat, Anda dapat membuat tape singkong yang lezat, empuk, dan penuh rasa fermentasi yang khas. Tape singkong yang sukses akan menjadi camilan fermentasi yang menggugah selera, dan Anda dapat menikmatinya bersama keluarga atau teman-teman. Selamat mencoba dan menikmati tape singkong buatan sendiri!